sejarah
singkat AMD
AMD (Advanced Micro Devices) berdiri
tanggal 1 Mei 1969. AMD didirikan oleh Jerry Sanders dan tujuh kawannya. Pada
awalnya AMD adalah perusahaan Chip Logika, kemudian pada tahun 1975 memulai
bisnis RAM. Pada tahun yang sama, AMD mengembangkan tiruan dari Intel 8080.
Selama waktu itu, AMD juga mendesain dan memroduksi seri-seri dari unsur-unsur
bagian prosesor(Am2900, Am29116, Am293xx) yang sering dipakai dalam minicomputer.\
Meskipun kiprahnya dalam dunia mobile processor masih dapat
dibilang baru dibandingkan Intel, sepak terjang AMD memiliki beberapa cerita
unik yang patut dituturkan.
Berawal di tahun 1999 dengan hadirnya prosesor Athlon,
AMD berhasil merebut perhatian peminat dan pengguna IT dunia karena berhasil
mengalahkan kinerja prosesor tawaran Intel. Padahal dulu prosesor Intel
merupakan prosesor kelas konsumen dengan kinerja tertinggi.
Prosesor Athlon merupakan sebuah prosesor yang dibuat
ulang tanpa menggunakan teknologi dari generasi pendahulunya, yaitu K6. Secara
teknis, AMD meningkatkan Floating Point Unit (FPU) pada prosesor ini secara
signifikan dan menyertakan L1 Cache sebesar 128 KB (64 + 64 KB). Tidak berhenti
pada penyertaan L1 Cache saja, pada awalnya prosesor Athlon memiliki subset
Cache eksternal sebesar 512 KB yang diletakkan di sisi prosesor utama pada
model Slot-A. Namun sayangnya, Cache tersebut tidak berjalan pada kecepatan
penuh. Harga memori RAM yang tinggi menyebabkan Cache eksternal prosesor
tersebut hanya dapat berjalan maksimum hingga 1/3 kecepatan inti prosesor.
Tak puas dengan seri awal Athlon-nya, pada tahun
berikutnya, AMD meluncurkan adik dari Athlon model Slot-A. Athlon versi kedua
ini diberi code name Thunderbird, yang menggunakan format bentuk Pin Grid Array
(PGA). Salah satu perubahan pada Thunderbird ini, adalah bentuknya yang lebuh
ramping. Dimensinya berkurang 80% dari ukuran awalnya, dan lebih tipis.
Perubahan lain dari pendahulunya, Thunderbird menggunakan
Cache internal sebesar 256KB, atau setengah dari pendahulunya yang menggunakan
cache internal 512KB. Walaupun Cache internal yang digunakan Thunderbird hanya
setengah dari jumlah Cache yang digunakan model Slot-A, pada faktanya Cache
Thunderbid lebih bekerja secara optimal dan lebih cepat dari pendahulunya.
Mulai dari titik inilah, Dunia mulai melirik pada AMD
Athlon. Permintaan akan prosesor AMD pun membumbung tinggi karena pengguna IT
menghendaki sebuah prosesor dengan kinerja tertinggi. Akhirnya, pada awal tahun
2000, produsen motherboard kelas dunia mulai menaruh perhatian pada prosesor
tawaran AMD dan menciptakan jajaran motherboard yang diperuntukkan bagi
prosesor seri Athlon.
Tak ada gading, yang tak retak. Keluhan utama yang
didapat AMD untuk menjadi prosesor nomor satu di dunia adalah keluhan tentang
Athlon mengenai suhu prosesornya. waktu itu, prosesor Athlon menemui batas
kecepatannya pada 1400 MHz, itupun dengan panas yang cukup berlebih.
Sebagai perusahaan yang penuh inovasi, AMD mengeluarkan
Athlon versi ketiga yang diberi nama Athlon XP. Pada model ini AMD menghadirkan
dukungan instruksi SSE yang dapat ditemui pada prosesor Intel. Peningkatan
signifikan selanjutnya terletak pada peningkatan efisiensi kinerja dibandingkan
generasi sebelumnya. Athlon XP memiliki kinerja 10% lebih tinggi dibandingkan
dengan generasi sebelumnya pada kecepatan yang sama.
AMD, secara berani, mulai merambah dunia mobile
bersenjata Athlon yang baru, yang mengalami pengurangan daya sebesar 20% dari
pendahulunya. Prosesor mobile pertama AMD bernama Mobile Athlon 4 yang
berarsitektur K7.
Namun hal ini tidak berlangsung lama.
Walaupun tak banyak produsen notebook yang melirik, namun kurang dari setahun
AMD mengeluarkan adik Mobile Athlon 4, yaitu Mobile Athlon XP, yang tentu saja,
secara performa, lebih baik. Secara arsitektural, Mobile Athlon XP tidak terlalu
berbeda dengan versi desktop Athlon XP. Namun secara teknis, terdapat beberapa
perbedaan yang signifikan. Pertama, Mobile Athlon XP berjalan pada voltase yang
lebih rendah. Hal ini mengijinkan penggunaan daya baterai yang lebih rendah.
Kedua, Multiplier pada prosesor ini tidak terkunci sehingga kecepatan prosesor
dapat diatur tidak hanya dari segi pengaturan Front Side Bus (FSB) saja.
Sebenarnya, Mobile Athlon XP adalah Athlon XP yang secara selektif dipilih
karena kemampuannya berjalan pada voltase rendah. Akibatnya, banyak
overclocker yang mencari prosesor Mobile Athlon XP karena memiliki potensi
sangat besar untuk ditingkatkan kecepatannya.
Pada akhir 2003, AMD mengeluarkan seri
kedelapan Athlon, yaitu Athlon 64. Perkenalan Athlon 64 langsung membuat penikmat dan
pemerhati teknologi komputer jatuh cinta pada prosesor tersebut. Salah satu
feature utama yang mengontribusikan tingginya kinerja prosesor Athlon 64 adalah
penyertaan on-die memory controller. Feature tersebut berarti kecepatan akses
memori menjadi tinggi karena berjalan dengan kecepatan yang sama dengan
kecepatan prosesor.
Implementasi
arsitektur 64-bit pada generasi kedelapan prosesor AMD bukanlah sebuah
keputusan yang diambil dalam waktu semalam saja. AMD sudah semenjak tahun 1999
mengumumkan penggunaan arsitektur 64-bit pada semua jajaran prosesor mereka.
Beberapa analis teknologi meramalkan bahwa era prosesor
32-bit akan berakhir dengan revolusi yang penuh darah dan perjuangan.
Pernyataan tersebut terucap karena analis memperkirakan akan terjadi migrasi
besar-besaran dan peninggalan banyak aplikasi 32-bit untuk berpindah pada
aplikasi 64-bit. Masalahnya, sudah banyak uang dan kepentingan yang berputar di
sekitar aplikasi 32-bit. Meskipun tercetus ide prosesor dual inti hybrid yang
menggunakan satu prosesor 32-bit dan satu prosesor 64-bit, banyak konsumen yang
tidak menyetujuinya karena khawatir akan harganya yang mahal.
AMD menghadirkan sebuah solusi teritengrasi yang sangat
baik. Dengan skema AMD64, AMD menghadirkan solusi prosesor 64-bit yang memiliki
compatibility mode agar dapat menjalankan aplikasi 32-bit maupun 16-bit.
Bila kita mengikuti sejarah AMD secara keseluruhan,
perusahaan tersebut dahulunya merupakan sebuah perusahaan me-too yang
menggunakan paten prosesor Intel untuk bertahan hidup. Namun untuk ekstensi
64-bit ini, AMD bertekad menjadi yang terunggul. Dan pada tahun 2006, justru
Intel yang mengintegrasikan ekstensi 64-bit AMD ke dalam produk mereka dengan
istilah EM64T.
Ketika AMD merancang generasi ke-delapan dari prosesor mereka,
AMD menaruh perhatian yang cukup besar pada pengembangan prosesor mobile.
Tampaknya, AMD cukup serius menantang Intel di setiap segmen pasar prosesor.
Pada pertengahan tahun 2005, Turion 64 diluncurkan oleh AMD untuk menghadang
laju Intel yang cukup sukses dengan prosesor mobilenya, yaitu Pentium M. Secara
teknis, Turion 64 adalah Mobile Athlon 64 yang diganti namanya dengan proses
produksi 90 nm. Prosesor ini bekerja dengan mendukung memory controller single
channel DDR400.
Kehadiran Turion 64 membuka sebuah peluang pasar baru bagi
AMD. Salah satu keunggulan yang dimiliki pada waktu peluncuran pertamanya
adalah dukungan ekstensi 64-bit secara default oleh Turion 64. Hal ini memang
terkesan sederhana karena pada waktu itu, aplikasi yang menggunakan ekstensi
64-bit masih sedikit. Akan tetapi, bagi mereka yang menginginkan investasi
mereka dihargai dengan inovasi, penggunaan Turion 64-bit dapat diartikan bahwa
mereka tidak perlu lagi melakukan upgrade notebook ketika aplikasi 64-bit sudah
menjadi mainstream.
Pada bulan Mei 2006, AMD mengumumkan peluncuran Turion 64 X2.
Generasi penerus Turion 64 tersebut hadir dengan teknologi dua inti dan
beberapa peningkatan feature. Tidak hanya sekadar menambahkan inti kedua saja,
Turion 64 X2 membawa beberapa perubahan yang cukup signifikan sebagai berikut;
penggunaan memori DDR2 berkecepatan 667 MHz, penggunaan interface pin yang baru
dengan nama S1, teknologi virtualisasi, dan dukungan manajemen suhu terbaru.
Penggunaan memori DDR2 dengan bandwidth yang lebih besar ini
memungkinkan notebook dengan prosesor Turion 64 X2 memiliki kinerja yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Turion 64. Sementara itu, AMD menjanjikan penggunaan
daya yang sama dengan Turion 64 meskipun Turion 64 X2 menggunakan dua inti.
Secara teoritis, hal tersebut memang dapat dilaksanakan karena AMD menerapkan
beberapa teknologi pengatur suhu yang baru, seperti; Penerapan deeper sleep
mode yang mengizinkan Turion 64 X2 menggunakan listrik sesedikit mungkin ketika
sedang tidak digunakan. Dengan penggunaan dua inti, Turion 64 X2 dibekali
dengan skema pengaturan daya pada tiap-tiap inti. Hal ini tentunya mengizinkan
pembagian daya yang lebih tepat untuk tiap-tiap inti sehingga memaksimalkan
penggunaan daya.
November tahun 2007, AMD mengeluarkan produk barunya yang
bukan adik dari Athlon, yang diberi nama Phenom. AMD Phenom terdiri dari 2 jenis, dual-core dan quad-core.
Nama atau kode dari Phenom menggunakan nama-nama bintang–berbeda dari varian
AMD yang lain yang berdasar nama-nama kota—antara lain “Kuma”, “Agena”, dan
“Toliman”.
Beda
antara AMD X4 Quad Core (Phenom Series) dengan Intel Core 2 Quad, adalah Core 2
Quad adalah penggabungan antara dua prosesor dual-core, sedangkan AMD Phenom
merupakan prosesor desktop yang pertama kali menggabungkan 4 buah prosesor yang
mandiri. Secara teori, hal ini yang membuat AMD Phenom memiliki distribusi yang
baik dan menjadikan AMD Phenom lebih unggul dari Intel Core 2 Quad.
Pada
peluncuran perdana, AMD Phenom mengeluarkan seri Phenom 9500 dan 9600. AMD
Phenom 9500 memiliki kecepatan 2.2GHz, sedangkan Phenom 9600 memiliki kecepatan
2.3GHz. Menariknya dari generasi awal Phenom ini adalah bagi kita yang memiliki
prosesor Athlon X2 4XXX, 5XXX, dan 6XXX tidak perlu mengganti motherboard,
karena Phenom 9500 dan 9600 menggunakan Socket AM2.
Phenom
9500 memiliki fitur : Multi-Core Technology , yaitu empat prosesor
mandiri yang bekerja secara bersama-sama secara halus, dan lebih cepat walaupun
sedangkan menjalankan program maupun game yang kompleks. HyperTransport® 3.0
Technology, agar tampilan gambar lebih tajam dan cerah ketika sedang
melihat foto maupun film dengan system yang tinggi tampa memperlambat komputer.
Cool ‘N’ Quiet 2.0 Technology , yang membuat desktop tetap tenang dan
tidak berisik. Balanced Smart Cache , yang membuat keempat prosesor
bekerja bersama secara sistematis.
Generasi-generasi
awal pada AMD Phenom ini memiliki sedikit masalah, layaknya kebanyakan produk.
Generasi ini memiliki bug yang lebih dikenal dengan sebutan TLB Erratum atau
TLB Bug. Masalah tersebut ada pada logika Translation Lokaside Buffer (TLB) dan
L3 chace yang digunakan pada prosesor yang memiliki stepping B2. Hal-hal ini
dapat mengakibatkan korupsi data, dan bisa-bisa computer menjadi hang.
Walau
pada desktop, hal tersebut jarang terjadi, namun AMD telah menyertakan solusi
pada masalah tersebut. AMD member solusi melalui perbaikan via BIOS
Motherboard. Dengan menggunakan BIOS yang memiliki “tambalan” ini, masalah bug
dapat teratasi, namun kinerja prosesor berkurang 10% – 15%.
Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, AMD memiliki kans untuk menjadi prosesor nomor
satu di dunia, dengan mengoreksi produknya pada generasi-generasi berikutnya.
Pada kuartal pertama tahun 2008 (sekitar bulan Februari), AMD Phenom sudah
berbenah diri. AMD Phenom sudah tidak lagi mengeluarkan prosesor dengan
stepping B2, melainkan sudah mengeluarkan semua varian Phenom dengan prosesor
yang memiliki stepping B3. Pada prosesor ini, sudah tidak ditemukan lagi adanya
TLB Bug, sehingga kineja prosesor bisa mencapai hasil yang sangat maksimal.
Pada
generasi awal tersebut, Phenom 9600 masih tertinggal sedikit dengan Core 2
Extreme Q9700, dengan perbandingan sekitar 4 : 5.
Pada
bulan April 2008 AMD Phenom mengeluarkan jenis baru. Jenis ini masih dibawah
X4, namun diatas X2, yaitu AMD Phenom Triple Core Series. Prosesor ini terdiri
dari tiga inti prosesor mandiri yang bekerja bersama-sama. Seri yang terkenal
pada jenis ini adalah Phenom 8800.
Dalam waktu kurang dari setahun, AMD mengeluarkan versi
kedua dari Phenom, yaitu Phenom II.Di versi ini, AMD mengalami banyak perubahan
yang signifikan. Salah satunya Phenom II adalah prosesor ber-empat inti yang
berbasis 45nm desktop prosesor. Dengan menjadi 45nm, maka Phenom II bekerja
dengan tanpa suhu yang setinggi Phenom versi pertama. Perubahan lain, ada pada
platform yang diberikan AMD untuk menemani Phenom II. Platform baru itu diberi
code name ‘Dragon’. Dragon adalah platform baru milik AMD yang isinya perpaduan
antara Phenom II dan ATI
Radeon HD 4800 graphics card. Selain itu, berbarengan dengan
munculnya Phenom II, AMD juga mengeluarkan AMD 7 Series chipset, untuk
meningkatkan performa Dragon itu sendiri.
Peluncuran pertama AMD Phenom II adalah jenis 3GHz AMD Phenom II X4 940 Black
Edition dan 2.8GHz
AMD Phenom II X4 920. Di pasaran harga keduanya dibawah 250$.
Disunting dari berbagai sumber